Semuanya menginsprirasikan segala yang dipikirkan, hati berkecamuk tak karuan, kesedihan dan senang itu hadir secara bersamaan dan tak kenal waktu dan situasi. Melihatnya hati teriris dan tersenyum, tak mengerti apa yang dipikirkan, semuanya tertulis untuk memudarkan segala lara ini.
Segenap perasaan menghancurkan, tetapi lubuk hati melebihkan segala yang terjadi bukan suatu yang salah bagiku, karena itu hakikatnya diriku dan inilah aku. Perasaan itu selalu tak bisa di pungkiri walaupun tlah berniat munafik tetapi tetap tak bisa.
Mataku tak lepas dari keindahan ciptaan tuhan itu, menghayalkan segala yang diharapkan dan karena hati terbawa suasana yang ingin memilikinya. Dekat, berbicara dan menatapnya membayangkan ada seseorang yang berada di sisi.
Aku menyukai cara bicaranya, cara bertingkahlakunya, dan caranya berbicara denganku. Semua itu tentu tak akan terlupakan, karena yang pertama itu susah untuk di gantikan.
Pagi yang akan segara menjelang tak hayal akan menghapuskan memori ini. Ingin meraih satu bintang itu, tapi tangga impian itu tak pernah di temukan. Hati sangat ingin.. dan selalu ingin . . tetapi sedih itu tetap akan ada karena kelak semuanya akan kembali seperti sedia kala malah lebih menyakitkan lagi. Tanpa suaranya, tanpa wajahnya dan tanpa gelak tawanya. Aku kan kehilanagan untuk selama – lamanya.